Begitupundengan industri film Korea, dari sekian banyak isu sosial yang diangkat, salah satu yang memiliki banyak penonton adalah film yang mengangkat isu kekerasan sosial. Kalau kamu berminat menontonnya, coba simak beberapa rekomendasi berikut ini dilansir dari CNN.com. 1. Silenced.Foto Seungri, anggota band K-pop Korea Selatan Big Bang, tiba untuk ditanyai atas kasus suap seks di Kantor Polisi Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, 14 Maret 2019. REUTERS / Kim Hong-Ji Jakarta, CNBC Indonesia- Mega skandal Seungri ibarat kotak pandora. Begitu terbuka, semua isu terkait pelecehan seksual dan prilaku pria Korea yang selama ini terpendam terangkat ke skandal Seungri berawal dari bocornya obrolan grup chat Kakao Talks oleh seorang whistleblower. Percakapan yang tersedot mulai dari tahun 2015 hingga 2016, melibatkan Seungri dan beberapa kawan serta rekan bisnisnya. Dari obrolan tersebut diketahui, klub malam yang dikelola Seungri menyediakan jasa prostitusi ilegal untuk jajaran eksekutif dan investor asing. Klub ini ia kelola di bawah Yuri Holdings, bersama rekannya Yoo In Suk yang menjadi CEO perusahaan sejak terdapat juga obrolan grup chat, bernuansa 'iseng' dan digagas oleh Jung Joon Young, kawan Seungri. Joon Young diketahui acapkali merekam aktivitas seksualnya secara diam-diam dan membagikannya ke video seksual ataupun merekam video perempuan secara sembunyi-sembunyi, sebenarnya sedang jadi isu dan protes utama kaum wanita Korea Selatan belakangan dari CNN International, pakar dan pemerhati Korea dari University of Chicago Jenna Gibson menyebut skandal Seungri ini adalah skandal seksual terparah yang melibatkan bintang Kpop sepanjang sejarah."Kasus ini muncul di tengah prilaku pria Korea Selatan kepada kaum wanita yang memprihatinkan sejak tahun lalu," jelas Jenna."Puluhan ribu wanita turun ke jalan-jalan utama di Seoul dan memprotes penyakit epidemik di mana para pria hobi merekam ilegal aksi pelecehan seksual. Mereka turun sambil membawa spanduk 'Hidup Kami Bukan Bahan Film Porno'."Tentu saja dalam kasus Seungri kali ini, publik coba mengendus siapa-siapa wanita yang jadi korban. Salah satu yang disebut menjadi korban Seungri Cs adalah aktris Oh Cho dugaan ini, Cho Hee sampai harus klarifikasi di akun instagramnya. "Itu semua tidak benar," kata dari AFP, para aktivis wanita mengatakan para korban pelecehan seksual di Korea Selatan, terutama jika ia figur publik, akan sulit mengakui bahwa dirinya korban. Karena itu dinilai bisa mengancam statusnya sebagai jelas, karena budaya tradisional Korea cenderung menyalahkan si perempuan."Idealnya wanita tidak perlu khawatir reputasi mereka hancur karena masalah ini, seharusnya pria yang malu," ujar aktivis wanita Kang Min artis wanita biasanya ditekan oleh agensi mereka. "Agensi Kpop khawatir kalau reputasi perusahaan akan hancur, karena mereka menganggap aktor atau penyanyi perempuan mereka itu produk. Mereka khawatir produknya tidak laku lagi dijual di pasaran."Industri hiburan Korea Selatan memang memiliki sejarah gelap bagi perempuan yang jadi korban skandal seks, terutama jika 'video porno' mereka di Korean Women Development Institute Lee Soo Yeon memaparkan kasus yang terjadi pada tahun 2000-an. Di mana seorang penyanyi direkam secara ilegal saat berhubungan seksual dan disebarluaskan oleh mantan managernya yang sakit si penyanyi ini justru dihujani kritik, meskipun ia korban. Malah, si penyanyi meminta maaf dalam konferensi pers yang ditayangkan televisi karena telah membuat kegaduhan di Warga Korea Selatan yang mengenakan pakaian tradisional "Hanbok" mereka tampil dalam rapat umum untuk memperingati seratus tahun Gerakan Kemerdekaan Pertama Maret melawan pemerintahan kolonial Jepang 1910-45, di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 1 Maret 2019. AP / Ahn Young-joonLantas apa yang terjadi dengan karirnya? Dia tidak muncul lagi di layar tv hingga 5 tahun juga aktris yang rekamannya disebar oleh mantan kekasihnya pada 1998, dan dia tidak bisa kembali ke dunia seni peran hingga 7 tahun lamanya."Para wanita itu dikritik sebagian karena status mereka belum menikah," kata Lee Soo-yeon."Mereka dipandang sebagai tokoh publik yang tidak bertanggung jawab dan hidup bebas karena tidur dengan pria yang bukan suaminya. Jadi dipikirnya, sebagian adalah kesalahan mereka bahwa kebocoran itu terjadi," katanya kepada memproduksi dan berbagi konten seperti itu termasuk pelanggaran hukum di Korea Selatan, Lee mengatakan pandangan konservatif tentang kesucian wanita masih berlaku, sebagaimana tercermin dalam skandal K-pop saat ini."Banyak orang berpikir itu tidak pantas untuk wanita yang tidak menikah untuk melakukan hubungan seks, terlepas dari pandangan yang benar atau salah. Dan stigma bisa sangat parah bagi wanita yang merupakan public figure," katanya. Artikel Selanjutnya Kasus Skandal Seks, Choi Jong Hoon Diperiksa Polisi 21 Jam gus
2305/2022 Link Download Xnxubd 2019 Nvidia Video Korea Bokeh Full Sensor. Sebelum Anda mulai mengunduh pembaruan Xnxubd 2019 Nvidia Video Korea Bokeh Full Sensor terbaru, pastikan Anda memiliki kuota agar tidak terjebak di tengah. Tentu saja, jaringan juga harus stabil.
Foto Seungri, anggota band K-pop Korea Selatan Big Bang, tiba untuk ditanyai atas kasus suap seks di Kantor Polisi Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, 14 Maret 2019. REUTERS / Kim Hong-Ji Jakarta, CNBC Indonesia- Heboh di pemberitaan dalam tiga hari terakhir, banyak yang bertanya-tanya soal kasus yang membelit anggota boyband BigBang asal Korea Selatan, mulai dari; siapa itu Seungri? Kasus apa yang membelitnya? Mengapa bisa sebegitu besar dan heboh?Berikut rangkuman CNBC IndonesiaSiapa Seungri?Seungri adalah penyanyi berusia 28 tahun, dan salah satu dari lima anggota boyband kenamaan BigBang. Boyband ini berdiri pada 2006, dan merupakan boyband yang memiliki peran signifikan yang mendorong Kpop dikenal secara asli Lee Seung Hyun, ia diberi nama panggung Seungri oleh managementnya YG Entertainment. YG juga manajemen yang membawahi girlband BlackPink, yang belakangan terkenal di Indonesia. Foto Seungri, anggota band K-pop Korea Selatan Big Bang, tiba untuk ditanyai atas kasus suap seks di Kantor Polisi Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, 14 Maret 2019. REUTERS / Kim Hong-JiDilansir dari Time, di dunia hiburan Korea, Seungri mendapat julukan The Great Seungri. Terinspirasi dari karakter fiksi novel The Great Gatsby karya Fitzgerald. Citra ini bahkan ia tampilkan di album solo terbarunya 2018 luar perannya bersama BigBang dan sebagai penyanyi solo, Seungri juga seorang aktor dan pengusaha. Ia pernah membuka akademi tari untuk melatih idola K-pop yang akan datang, memulai label rekaman dan kini telah memiliki jaringan bisnis klub malam dan restoran di daerah elit Korea Selatan, Gangnam. Seungri sebenarnya dijadwalkan untuk wajib militer pada 25 Maret 2019. Namun skandal yang membelitnya ini membuatnya terpaksa fokus di proses YG Entertainment telah resmi mengakhiri kontrak eksklusif mereka dengan Seungri. Sehari sebelumnya, Seungri juga sudah mengumumkan pensiun dini dari dunia hiburan di Korea Kasus yang Membelit Seungri?ProstitusiSeungri diumumkan resmi menjadi tersangka kasus dugaan penyediaan jasa prostitusi dan pelecehan seksual sejak Senin kemarin, oleh kepolisian Korea ini melekat ke Seungri, setelah malam sebelumnya polisi menggerebek klub malam yang ia kelola dan mendapat bukti bocoran percakapan group chat Kakaotalks Seungri. Di mana menurut berita lokal Korea, tercantum pernyataan Seungri yang menawarkan dan menyanggupi untuk memasok wanita penghibur ke salah satu calon penghibur ini dipasok ke klub malam miliknya yang berada di kawasan elit ibukota Korea Selatan, Gangnam- Seoul. Ia juga dicurigai menawarkan dan mengatur layanan seksual bagi para pengunjung Seungri, anggota band K-pop Korea Selatan Big Bang, tiba untuk ditanyai atas kasus suap seks di Kantor Polisi Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, 14 Maret 2019. REUTERS / Kim Hong-JiNarkoba dan Kekerasan SeksualPada akhir Januari, rekaman CCTV pun muncul dari dugaan penyerangan di klub Burning Sun, sebuah klub malam di Seoul di mana Seungri duduk sebagai dewan pria yang diketahui bernama Mr Kim mengklaim jadi korban serangan yang libatkan aparat keamanan, namun belakangan diketahui bahwa ia justru biang keroknya dan polisi langsung sana penyelidikan dimulai dan diketahui terdapat indikasi penggunaan penyalahgunaan narkoba. Diduga terdapat kamera tersembunyi, yang merekam aksi tak senonoh di mana para wanita diberi minuman berisi obat lalu dilecehkan secara seksual sambil Seungri, anggota band K-pop Korea Selatan Big Bang, tiba untuk ditanyai atas kasus suap seks di Kantor Polisi Metropolitan Seoul di Seoul, Korea Selatan, 14 Maret 2019. REUTERS / Kim Hong-JiBermula dari Bocornya Kakao TalksPada akhir Februari, serangkaian pesan teks pada aplikasi pesan populer KakaoTalk bocor dan heboh diberitakan media lokal. Menurut laporan polisi, mereka menemukannya di salah satu ponsel pengirim pesan. Pesan-pesan yang dilaporkan oleh berita lokal mengatakan bahwa Seungri, penyanyi dan aktor Korea Jung Joon Young, dan sejumlah pria lainnya terlibat. Pesan itu menunjukkan kepada orang-orang soal percakapan Seungri yang meminta pegawainya untuk menyediakan wanita penghibur dan menemani investor Taiwan di klub Arena, miliknya. Kendati demikian, Seungri pun membantah melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa pesan tersebut buatan media belaka. Namun beda dengan polisi, yang mengatakan bahwa pesan itu cukup untuk modal penyelidikan awal mereka. Indikasi Suap PolisiTerlepas dari hal tersebut siapa sangka ternyata rentetan kasus yang menyeret nama Seungri melibatkan petinggi polisi. Menurut laman Naver, klub Burning Sun yang merupakan milik Seungri dilindungi atau mendapatkan bekingan dari petinggi ini diungkapkan secara langsung oleh Pengacara Bang Jung Hyun yang merupakan sosok di balik terungkapnya kasus Seungri. Dia membongkar dan mengirimkan isi percakapan grup Kakao Talk Seungri dan Joon percakapan itu terdapat rekaman video seksual dan penggunaan jasa prostitusi, yang dilaporkan ke Komisi Anti Korupsi dan Hak Asasi Manusia Korea pengacara mengatakan data percakapan yang ia punya sangat banyak, mencapai puluhan ribu obrolan yang terjadi di periode 2015 sampai 2016. Setelah menelusuri percakapan ditemukan beberapa percakapan yang melibatkan oknum oknum polisi di negara tersebut. Mengetahui hal ini, sang pengacara pun kemudian memutuskan untuk mengirim bukti itu ke 'KPK' Korea, bukan ke kepolisian karena jika dikirim ke polisi khawatir yang pertama akan dicari adalah si informan tersebut, bukan fokus pada ia agak ragu untuk membuka seluruh informasi di kasus tersebut, namun ia meyakinkan bahwa polisi yang terlibat bukan sembarangan. Tapi sudah masuk jajaran petinggi polisi di negeri ketika ada kejadian, seseorang di percakapan itu menjawab. "Saya akan kontak pejabat lebih tinggi" atau "Saya sudah bicarakan dengan atasan saya, sudah beres."Jung Hyun mempertegas, bahwa si polisi memiliki jabatan yang tidak biasa atau setara dengan komisaris jenderal kepolisian Korea Selatan. Kendati demikian, dia masih belum yakin seberapa kuat hubungan para tersangka dan polisi. Apa yang terjadi dengan YG dan sahamnya?YG Entertainment merupakan salah satu dari agensi manajemen K-pop yang berada di tiga besar setelah SM Entertainment dan JYP Entertainment. YG mengelola boyband BigBang, 2NE1, iKon, BlackPink, dan Psy yang populer lewat lagu "Gangnam Style".Foto Girl Band Korea Blackpink dok. Instagram blackpinkofficialRapper Psy kemudian menjadi sensasi viral secara global pada tahun 2014 setelah video "Gangnam Style" -nya memecahkan rekor YouTube, terus meningkatkan visibilitas K-pop di panggung dunia. Baru-baru ini, grup gadis terbaru YG yakni BLACKPINK telah mencuri pasar pasar AS dan muncul di sampul Billboard dan mencuri ini, stok YG turun sekitar 14%, SM mengalami penurunan 11%, sementara JYP turun 4,5%, menurut Bloomberg. Industri K-pop adalah bisnis besar secara global, yang menghasilkan industri hampir US$ 5 miliar.[GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Skandal Seks Seungri dan Sisi Gelap Industri Hiburan Korea gus/gus Kontenvulgar yang dimaksudkan untuk memberi kepuasan seksual tidak diizinkan di YouTube. Memposting konten yang berisi pornografi dapat mengakibatkan penghapusan konten atau penghentian channel. Video yang berisi konten fetisisme akan dihapus atau dikenai pembatasan usia. Dalam kebanyakan kasus, fetisisme yang bernuansa kekerasan, vulgar, atau*Peringatan Artikel ini memuat kata-kata vulgar dan deskripsi kekerasan seksual pada penasaranku membuncah ketika melihat kata “roleplay” trending di Twitter, di suatu hari pada Maret 2022. Di mataku sebagai veteran roleplayer, permainan ini sebenarnya populer di media sosial, namun ceruknya terbatas. Bila roleplay sampai banyak dibicarakan, tentu aku ingin tahu penyebabnya. Aku menelusuri twit, reply, dan thread untuk mencari tahu. Namun, yang kutemukan justru informasi “roleplay” rupanya trending dipicu sebuah thread viral. Isinya kronologi kekerasan berbasis gender online KBGO yang menimpa seorang roleplayer perempuan berusia 14 tahun. KBGO itu dilakukan seorang roleplayer berbasis di Telegram yang tidak diketahui gendernya. Dari thread itu aku mengetahui, pelaku memamerkan KBGO yang ia lakukan di sebuah grup chat Telegram beranggotakan 10 ribu akun. Alih-alih mengutuk, sebagian anggota grup itu mendukung aksi pelaku dan ikut mengolok-olok yang diterima korban berupa dipermalukan di depan umum. Misalnya, foto korban dicuri, dimanipulasi dengan tambahan foto penis, lalu dibagikan di grup Telegram. Mengingat KBGO tersebut dipamerkan di grup chat dan belakangan menjadi thread viral, puluhan hingga ratusan ribu orang mestinya telah mengetahui kasus ini. Namun, tak ada satu pun lembaga perlindungan anak maupun polisi yang turun yang kubaca ini mengingatkanku pada skandal KBGO di Korea Selatan. Kebetulan, ada dokumenter baru yang tayang di Netflix berjudul Cyber Hell Exposing an Internet Horror. Dokumenter ini merekonstruksi kasus sekstorsi pemerasan secara seksual lewat media sosial yang dilakukan dua pelaku dengan nama akun Baksa dan Godgod. Video dan foto hasil sekstorsi disebar dan diperdagangkan oleh pelaku lewat grup chat modus pelaku Salah seorang korban diiming-imingi akan diberi pekerjaan model asalkan mau mengirim selfie sambil mengenakan pakaian dalam. Setelah selfie dikirim, pelaku mengaku bahwa ia penipu. Pelaku lalu mengancam akan menyebar selfie itu ke keluarga dan teman-teman korban jika korban tak mau menuruti keinginan pelaku. Dengan cara itu, korban terus-menerus dipaksa membuat foto dan video seksual. Setidaknya 103 perempuan menjadi korban dua predator ini selama 2018-2020. Sebanyak 26 korban masih berusia anak. Salah seorang korban yang diceritakan dalam Cyber Hell masih duduk di bangku SMP. Meski akhirnya terkuak, butuh waktu lama untuk menangkap pelaku. Pelaku terlindungi oleh identitas mereka yang tersamar. Mereka juga membuat sistem tameng yang rumit agar sulit anggota grup chat yang tergerak menjadi informan, serta kerja sama jurnalis mahasiswa, jurnalis profesional, dan polisi siber, Moon Hyung-wook alias Godgod lelaki, 24 tahun dan Cho Ju-bin alias Baksa lelaki, 25 tahun akhirnya tertangkap. Polisi juga memenjarakan 245 orang yang terkait grup chat ini. Usia orang-orang yang tertangkap ini masih sangat muda, rata-rata 21 tahun. Mirip dengan Cyber Hell, pelaku KBGO dalam kasus yang kutemukan di Twitter berlindung di balik identitas roleplay-nya. Ia percaya diri tak akan tertangkap. Dan hingga kasusnya “selesai”, memang tak ada yang mengejarnya. Polisi siber Natha Sebagai Contoh KBGO di Dunia RoleplayAku mendapatkan kronologi ini dari thread yang dibuat korban dan teman-temannya di Twitter. Kasus ini telah “selesai”, aku akan menyembunyikan identitas korban agar ia tak di-bully lagi. Aku juga tak akan mencantumkan tautan atau nama asli pelaku serta tokoh sebut saja korban bernama Natha, 14 tahun. Natha memiliki sebuah akun roleplay di Twitter yang dipakai untuk fangirling idola K-pop. Username akun itu tidak menguak nama asli Natha, avatarnya pun memakai foto si idola. Tapi Natha kadang mengunggah informasi tentang jati dirinya. Biasanya berupa detail tak terlalu penting, seperti menu makan siang atau film yang baru selesai ditonton. Ia juga pernah mengunggah foto dirinya di sana, tapi jumlahnya dapat dihitung jari. Dunia roleplay Natha berjalan damai hingga suatu hari. Ia terkejut saat satu akun mutual-nya di Twitter mengadu bahwa ada akun roleplay di Telegram memakai selfie Natha sebagai foto profil. Natha belakangan sadar, itu foto yang pernah ia unggah di Twitter roleplay-nya. Menurut laporan yang diterima Natha, pelaku sebut saja namanya Raiya tengah bermain truth or dare dengan kawan-kawannya di Telegram dan mendapatkan perintah untuk memasang foto asli sebagai foto profil akunnya. Saat itulah ia menggunakan foto bantuan informasi contact ID dari sang mutual, Natha langsung menghubungi Raiya di Telegram. Ia bermaksud meminta Raiya menghapus foto curian itu.“Oh ya ngomong-ngomong, di ava kamu itu muka aku, itu kamu dapet dari mana ya? Kalau emang dapet dari twt, tolong diganti ya? Aku gak mau muka aku dipake macem-macem sama kamu,” kata Natha lewat pesan. Skrinsut chat ini diunggah di thread yang aku baca. Respons Raiya di luar dugaan. Pesan itu ia jadikan sebagai bahan olok-olok di grup chat miliknya di Telegram. Ia mengetik, “Minta maaf? Uuh gamau ah cakep itu foto dia pake kontol.” Raiya mengirim foto Natha yang sudah diedit ke grup tersebut. Foto itu diberi tempelan foto penis. Dan cerita selanjutnya adalah rangkaian perundungan tak henti-henti dan tak bisa Natha mengerti. Misalnya, Raiya juga menempelkan foto vagina ke selfie Natha. Foto itu dipakainya untuk sexting sex testing di Telegram. Raiya lalu mengirim skrinsut chat pornonya ke grup. Ia memberi caption, “Kasih asupan memek Natha dulu biar dapet kontol 🥵.”Belum cukup, ia mengirim pesan lagi. “Pro banget gue ngeditin muka Natha sama memeknya 😭🖕.”Dari skrinsut percakapan grup itu, yang belakangan diunggah dalam thread, anggota grup chat bukan saja tidak menentang tindakan Raiya, mereka justru ikut melecehkan Natha. Beberapa komentar anggota grup, seperti“Cocok sih muka-muka pemain bokepnya keliatan.” “Parah dijadiin bacol, pasti langsung bangun.” “Njir beneran dijadiin bacol 😭.”Perkembangannya begitu dramatis. Sebuah kasus pencurian identitas mendadak menjadi kekerasan seksual, dan ini membuat Natha resah sekaligus takut. Ia menceritakan masalah ini kepada teman-temannya. Mereka sempat terpikir melapor ke polisi, namun kemudian ragu.“Memangnya polisi mau memproses laporan kejahatan yang identitas pelakunya tak diketahui? Kasus-kasus dengan nama pelaku yang sudah jelas saja belum tentu ditindak, apalagi ini,” kata Natha saat aku hubungi lewat media sosial. Aku sempat berhasil ngobrol dengannya, namun belakangan ia tak bisa dihubungi di dunia roleplay penghinaan hingga pedofiliaKekerasan berbasis gender online atau KBGO yang dialami Natha dari dunia roleplay mengingatkanku pada seorang teman yang bernasib serupa. Panggil saja ia Denis 21. Ia sudah berhenti sepenuhnya dari dunia pernah mengalami kekerasan seksual verbal lewat media sosial ASKfm. Kejadiannya ketika ia tidak sengaja menemukan bukti perselingkuhan pasangan roleplay-nya. Menyusul itu, muncul teror dari sosok tak dikenal yang justru menudingnya sebagai orang ketiga.“Aku buka [membuat akun roleplay di] ASKfm, dan link ASKfm-nya aku taruh di profil Twitter aku. Awal main ya biasa aja, pertanyaannya juga enggak aneh-aneh. Sampai akhirnya, aku udah lama gak buka ASKfm. Pas aku buka lagi, inbox-nya tuh udah banyak banget aku lihat dari notif,” cerita Denis.“Pas aku buka, aku kaget banget itu isinya capslock semua, terus banyak banget tanda seru. Pas aku baca, lumayan frontal itu kata-katanya, kayak nyebut alat kelamin. Kasar banget gitu, enggak disensor. Sampai yang ngata-ngatain aku pakai anjing-anjing gitu. Di situ intinya dia [si pengirim] ngata-ngatain aku ngerusak hubungan orang.”Salsa 20, bukan nama sebenarnya, mantan roleplayer yang masih aktif sebagai admin base roleplay di Twitter, mengonfirmasi kejadian yang dialami Denis bukan hal baru di ranah roleplay. Rasa cemburu bisa mendorong seorang roleplayer menyemburkan makian seperti genit, murahan, hingga lonte ke roleplayer lain meski tak saling kenal. Menurut Salsa, pelaku teror merasa aman karena identitasnya fiktif sehingga ia tak akan dimintai pertanggungjawaban. Namun, bagaimana jika identitas yang dipakai pelaku ternyata tidak fiktif? Bagaimana jika identitas palsu itu dicuri dari orang lain? Modus seperti ini belakangan banyak dipakai dipakai pelaku pencurian uang. Skemanya, pelaku A memakai data pribadi korban B untuk mengambil pinjaman online. Korban baru akan sadar belakangan ketika tagihan sudah identitas inilah yang dialami Natha. Sejak aku masih aktif sebagai roleplayer, kejahatan semacam ini telah ada, kami menyebutnya faker penipu. Setahuku, istilah faker merujuk pada segala tindakan mencuri identitas orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, untuk diaku-aku sebagai diri sendiri. “Masih banyak sih [roleplayer yang jadi faker]. Bahkan sekarang ini faker-nya itu lebih pinter gitu,” kata Salsa.“Jadi kemarin tuh temenku ada cerita, ada faker yang bener-bener semuanya itu ada, kayak dia ngirimin VN [voice note], ngirimin nyanyian, kecuali telepon ya, terus foto pap dia gitu. Nah, itu dia ambil fotonya dari unggahan temannya di akun real, dia jadiin bahan. Nah, buat suara, video nyanyi segala macem VN itu, dia ngambil dari YouTube yang viewers-nya cuman seribu dua ribu, yang paling banyak sepuluh ribu gitu,” lanjut berbeda dari kasus Natha, menurut Salsa biasanya faker dilakukan oleh dan menimpa akun milik laki-laki. “Biasanya faker itu ya, roleplay cowok yang, ya, biar keliatan ganteng gitu, banyak fansnya, banyak temannya.” Apa yang dialami Natha dan Denis termasuk kekerasan berbasis gender online atau KBGO. Sejak awal aku telah menyebut istilah ini. Aku ingin mencantumkan sedikit penjelasan tentang KBGO yang kukutip dari buku CTRL+ALT+Del Kekerasan Berbasis Gender Online KBGO Buku Saku 1 Mengenal Dasar-Dasar KBGO. Buku saku ini disusun kolektif feminis PurpleCode Collective pada 2020 lalu dan bisa diunduh di dua kata yang harus digarisbawahi dalam istilah KBGO, yakni gender dan online. Gender menunjukkan karakter KBGO yang menyerang identitas gender korban, baik agensi, tubuh, maupun seksualitas. Sementara online menunjukkan praktik KBGO yang difasilitasi teknologi digital sebagai mediumnya. KBGO sama seperti kekerasan lain, merupakan bentuk dan ekspresi ketimpangan relasi kuasa. Bahkan kerap kali KBGO adalah perpanjangan dari kekerasan berbasis gender di ruang fisik atau offline. Kekerasan ini juga memiliki beragam bentuk dan melibatkan berbagai macam yang dialami Denis dan olok-olok yang diterima Natha merupakan contoh KBGO berupa trolling, yakni tindakan menghina, memaki, mengejek, dan memberi komentar seksis yang menyerang ketubuhan serta seksualitas korban. Bahkan, Natha mengalami kekerasan tidak hanya dari pelaku primer, Raiya. Ada para pelaku sekunder, yaitu para anggota grup chat yang ikut meramaikan dan memprovokasi Raiya untuk terus melakukan juga mengalami bentuk KBGO berupa manipulasi foto dan impersonasi. Dari buku yang sama didefinisikan, manipulasi foto adalah kekerasan berupa pemalsuan foto korban sehingga mengandung unsur seksual dan menyebarkannya ke publik melalui berbagai platform daring. Sementara, impersonasi adalah kekerasan berupa pembuatan akun atau profil palsu, seolah-olah milik sang korban, untuk mengunggah konten ofensif, provokatif, subversif, atau KBGO lain yang pernah disaksikan Salsa terjadi pada roleplayer, seperti penguntitan daring online stalking. Penguntitan daring merupakan bentuk KBGO yang paling sering mengikuti kasus trolling. Yang digolongkan sebagai online stalking ialah penguntitan dan pengawasan di ranah digital yang membuat korban tidak nyaman. Online stalking dapat diikuti dengan tindak pelecehan, intimidasi, dan ancaman pada korban. Dalam konteks dunia roleplay, online stalking dilakukan dengan mencari akun personal korban untuk kemudian dirundung.“Jadi ini orang yang diteror ini enggak punya safe place lagi, di akun siber [akun non-roleplay] pun diikutin gitu, sampai diteror gitu. Orang-orang udah punya stigma kalo anak akun siber udah pasti pernah main roleplay,” cerita juga pernah menemukan kasus sekstorsi, tindak ancaman dan pemerasan untuk membuat korban mengabulkan keinginan pelaku yang melibatkan tindakan seksual. Bentuk sextortion yang Salsa temukan berupa pengiriman foto bernuansa seksual oleh pelaku pada korban.“Jadi ada akun roleplay pake karakter artis laki-laki, dia nge-DM salah satu roleplay perempuan dengan bahasa-bahasa kotor seperti, Eh memek pelacur lagi butuh belaian kan, lu mau ga jadi pacar gua?’ Terus roleplay perempuan ini bilang, Maaf saya bukan roleplay 18+ dan saya udah punya couple.’ Terus si laki-laki bilang, Alah peduli amat sama couple, mau ga ngentot sama gua?’ Terus dikirimin foto dick.”Pemakaian emoji seronok digunakan oleh pelaku KBGO di medsos. Ilustrasi oleh Jordan Austin/VICEYang cukup mengejutkan, cyber grooming atau pedofilia juga mengintai roleplayer berusia anak di bawah 18 tahun. Apalagi, berdasarkan pengalaman Salsa, roleplayer anak-anak jumlahnya cukup banyak.“Ada [kasus cyber grooming], tapi banyaknya roleplay Telegram. [Anak-anak ini pacaran dengan orang dewasa] di roleplay juga, tapi mereka ini lebih nyerempet ke kehidupan nyata. Kan kalau di Telegram enggak bisa pake filter, jadi kalo telepon kan pasti suaranya sama gitu. Terus, di Telegram ini ada fitur untuk ngirim foto di-timer, jadi orang-orang kayak gini memanfaatkan kesempatan buat ya ada yang disuruh kirim pap lah segala macem, ujung-ujungnya grooming,” tutur menambahkan, “Di satu titik, adikku cerita, Kak, temenku dapet duit dari ini.’ [Responsku] Hah dari siapa? [Adikku bilang] ya [sugar-] daddy-nya. Aku kaget Hah daddy? Waktu itu dia kan masih kelas 6 SD, Kalian tuh masih kelas 6 SD kok mikirnya udah gitu dari mana?’ [Adikku jawab] Ya kita palsuin lah kita bilang kita anak SMA. Dan dia [temen adikku[ itu emang dapet duit kayak 500 ribu. Cuman, aku dan adikku gatau apa yang dikasih sebagai ucapan terima kasihnya. Daddy-nya ini roleplay juga, dan ketemunya di dunia roleplay.”Di Balik pukul rata Sebutan Ava Korea’Ke mana korban KBGO di dunia roleplay bisa berlindung? Bagi mereka yang belum berusia 18 tahun seperti Natha, UU Perlindungan Anak memerintahkan negara untuk melindungi mereka dari kejahatan seksual. Tapi baik korban dan pelaku, mereka sama-sama tak percaya hukum dunia nyata bisa diberlakukan di dunia roleplay. Misalnya ketika Raiya tahu bahwa Natha dan teman-temannya sempat ingin melapor ke polisi. Salah satu skrinsut chat di thread merekam respons Raiya. Raiya bersikap seolah-olah lapor polisi adalah ide konyol.“Lo mau ngelaporin bagaimana? Raiya anak RP telah melecehkan anak di bawah umur dan pelecehan terhadap idol serta agama begitu? Terus ntar lo mau nyuruh bapak polisinya main RP buat nangkep gue?”Natha akhirnya batal melapor ke polisi karena tak yakin polisi akan menilai kasus ini cukup serius. Aku bisa memaklumi keputusannya. Publik kerap memukul rata akun roleplay dan bermacam akun lainnya sebagai “akun ava Korea”. Sebutan ini meremehkan dan mengandung ejekan. Kamu bisa melihat di Twitter bagaimana istilah “ava Korea” disandingkan dengan kata-kata seperti “bodoh”, “problematik”, dan “mudah ditipu”.Akibatnya, masalah antara sesama akun roleplay atau kasus yang korbannya akun roleplay cenderung dianggap “salah mereka sendiri”.Tampaknya, stigma dan label itu lahir karena ketidakmengertian publik pada tren gaya hidup anak muda, terutama Gen Z. Perkara akun “ava Korea” saja di balik simplifikasi semua-mua dipukul rata dengan sebutan “ava Korea”, aku mendapati setidaknya ada lima macam akun yang berbeda tujuan fan account yang dipakai untuk mengekspresikan antusiasme pada idola cyber account atau akun siber yang tadi sempat disebut Salsa. Ini adalah akun palugada, dipakai untuk bermacam tujuan, mulai dari membalas pesan di base, meramaikan postingan anyar idola, berpartisipasi dalam keributan terkini, hingga jadi tempat menyimpan thread rekomendasi. Sekilas cyber account tak ubahnya akun biasa, kecuali di bagian identitas asli yang ditutup-tutupi. Misalnya, dengan tidak memakai nama asli, foto profilnya adalah foto artis atau kartun, serta tak membagikan informasi yang mengarah ke identitas dan keempat adalah business account dan sell-buy-trade account. Dua-duanya akun ava Korea yang dipakai berjualan. Bedanya, komoditas yang dijual business account lebih luas dan beragam daripada sell-buy-trade business account merentang dari akun streaming premium, jasa konversi uang, desain menata profil medsos agar estetik, hingga akun Twitter dengan username bagus dan difolbek banyak base. Di Twitter, lapak business account bisa dicari lewat tagar jualan sell-buy-trade account berkisar di merchandise K-pop. Barang yang paling umum dibarter atau diperjualbelikan adalah photocard beserta akun yang kelima adalah roleplay account. Sesuai namanya, akun ini dipakai untuk bermain peran di semesta roleplay game RPG. Bayangkan RPG seperti teater digital. Platformnya bisa di media sosial apa saja; dari LINE, WhatsApp, Telegram, Twitter, Instagram, hingga RPG, peran yang dimainkan terserah pada si pemilik akun. Misalnya, untuk identitas wajah, ia bisa menggunakan foto artis tapi sekadar untuk face-claim, sementara karakter yang dimainkan sama sekali baru atau murni rekaan si pemain. Namun, pemain juga bisa menggunakan identitas dan karakter seorang artis sepenuhnya. Opsi lainnya, pemain menambahkan sifat-sifat baru bikinannya sendiri ke karakter, namun identitas yang diperankan masih terasosiasi dengan artis yang bersangkutan, sehingga ia pun masih membagikan informasi-informasi yang berkaitan dengan artis yang diperankan. “Roleplay kan sebenernya buat ngebangun karakter, bikin cerita kita gitu dengan menggunakan face-claim artis atau dari yang lainnya. Ya, seharusnya roleplay tuh jadi komunitas untuk kita menulis, membangun karakter biar naikin branding idol juga kan,” komentar tahu roleplayer sering disalahpahami dan kadang dianggap aneh. “Hah, roleplay itu apa, sih? Kpop-Kpop gitu, ya?”, “Kenapa enggak yang nyata-nyata aja sih?” ucap Denis menirukan komentar orang. Menurut Salsa, teman-temannya pun berpikir bahwa roleplay adalah akun-akun yang identik dengan “perkoreaan”. Makalah yang disusun Nurfaidah, Dewi, dan Kurniawan ini menyebut roleplay adalah cara penggemar mendekatkan diri dengan idolanya. Kultur ini sudah lama ada, dipraktikkan oleh fans selebritas internasional, dalam negeri, hingga penggemar anime. Kultur ini diadaptasi oleh penggemar K-pop begitu Gelombang Korea merambat ke Indonesia, diperkirakan mulai ada sekitar roleplay K-pop apalagi ava Korea bukan anomali. Orang yang pernah memasang ava kartun, artis, band musik, sampul album, hingga tokoh politik di media sosialnya mestinya sadar tak berhak menghakimi tren klasik KBGO di dunia roleplayPlatform digital yang menjadi medium roleplay menjadi salah satu rintangan melawan KBGO. Salsa bercerita, saat ini akun Twitter sangat mudah didapat. Kemudahan ini dimanfaatkan pelaku yang ingin mengirim teror tanpa terlacak.“Ya [teror masih banyak terjadi] karena akses untuk dapetin akun tuh gampang. Sekarang akun tuh dijual murah, tinggal ngirim pesan teror, abis itu deaktivasi akun kan udah selesai, ga keliatan jejaknya.”Bagi korbannya, sangat sulit melupakan teror yang pernah mereka terima. Traumanya tak sirna hanya dengan tutup akun. Setelah teror yang menimpanya, Denis memutuskan menutup akun ASKfm miliknya. Namun setelah itu pun ia masih sempat merasa ketakutan setiap melihat logo media sosial tersebut. Natha juga merasakan kelelahan emosional yang sama. Kekerasan berlapis dan banyaknya pelaku sekunder membuat ia tak kuasa menahan beban emosional. Natha mengaku sempat berpikiran untuk bunuh diri. Semangatnya baru kembali setelah menerima dukungan warganet lewat thread yang ia buat. Ia tak lagi merasa sendiri menjalani masalah ini. Dalam sehari, thread itu mendapat 11,6 ribu retweet, 4,4 ribu quote tweets, dan 28,3 ribu pelaku KBGO dipersulit karena ketika kasus Natha terjadi, Indonesia tak punya hukum khusus untuk KBGO. “Jejak digital mau sebanyak apa juga kalo identitas gue engak ada yang bisa lo bongkar, ya percuma,” kata Raiya di salah satu pesannya untuk memidana KBGO seperti sekstorsi, penguntitan online, pelecehan online, penyebaran pornografi, penyebaran pornografi anak, KBGO disertai ancaman atau pemerasan, dan pedofilia online cyber grooming, pembela hukum dan aparat hanya bisa menggunakan sejumlah pasal di tiga undang-undang, yakni KUHP, UU ITE, dan UU dikutip dari buku saku yang dirilis kelompok Awas KBGO, aturan yang tak khusus dibuat untuk mengatur KBGO tersebut memiliki celah yang bisa mengkriminalisasi korban. Misalnya UU ITE Pasal 27 ayat 1 dan UU Pornografi Pasal 4, 6, dan 8. Kriminalisasi korban KBGO ini pernah menimpa seorang perempuan di Garut pada 2019 silam. Korban VA dipaksa suaminya yang berinisial R untuk melakukan seks berbayar dengan dua pria lain. Hubungan seksual itu direkam oleh R yang kemudian seks itu viral. VA dan dua pria di video ditangkap polisi, sementara proses hukum R terhenti karena yang bersangkutan meninggal dunia. Oleh PN Bandung, VA divonis 3 tahun penjara dan denda Rp1 miliar karena melanggar UU Pornografi. Sedangkan dua pria tersebut hanya divonis 2 tahun 9 bulan dan denda Rp1 miliar.“Gatau ya, Kak [tempat untuk melaporkan KBGO] kalau di roleplay, jujur. Kalau ngadu, enggak ada tempat untuk mengadu. Paling kita ngadu ke temen-temen kita sendiri. Lalu ya itu solusinya adalah spill, menyebarluaskan kalau orang ini bermasalah, gini-gini, segala macem, atau [cerita] kita mendapatkan tindakan tidak sesuai,” kata Salsa.“Untuk tempat mengadunya sendiri enggak ada, anggaplah mau dibawa ke jalur hukum, kan susah. Karena kan kita pake karakter orang, berarti ya kita hubungin lagi karakter yang kita pake, kayak ribet gitu. Jadi, emang sebenernya kalo kejadian kasus kayak gini, roleplay tuh ga punya kejelasan hukum yang pasti, gak punya tempat mengadu yang pasti. Ya mungkin karena itu tadi, gak ada tempat mengadu, ya paling bener nge-spill, sanksi sosial aja yang bisa kita kasih.”Tampaknya, alasan itulah yang mendorong Natha dan sahabatnya memilih membuat thread yang mengekspose kelakuan Raiya. “Tujuan thread ini dibuat untuk memberikan peringatan dan menjabarkan kejelasan serta memberikan bukti yang ada, berhubung korban mendapat kerugian berupa penyalahgunaan identitas hak milik dan pelecehan terhadap anak di bawah umur yang sangat tidak bisa ditolerir lagi,” bunyi salah satu twit di thread korban KBGO untuk melapor ke polisi mudah dipahami. Di Twitter, akun polisi virtual Polri CCICPolri yang aktif menindak “hoaks” dan “penghina” pejabat tak pernah sekali pun bicara tentang kuwawancarai, peneliti PurpleCode Collective Idha Saraswati mengatakan KBGO di medium apa pun tak boleh dinafikan. “Ya pada dasarnya KBGO bisa terjadi di akun apa saja, di medium teknologi apa saja. Balik lagi ke diskusi soal KBG [kekerasan berbasis gender], yang tidak bisa dilepaskan dari relasi kuasa dalam masyarakat yg patriarkis. Lalu soal akun roleplay dan fangirl, aku personally belum mendapatkan laporan kasusnya,” ujar menyarankan korban KBGO di dunia roleplay mencari bantuan dengan jalur yang sama seperti korban KBGO lainnya. “Jika akun anonim mengalami KBGO, langkah-langkah seperti yang dilakukan korban KBGO lain menurutku tetap bisa berlaku. Misal dari berbicara ke teman yang dipercaya, kontak hotline aduan, dan seterusnya.”“Jangan merasa sendiri, cari bantuan. Kalau dia tidak sanggup, teman atau keluarga lah yang perlu membantu menenangkan lalu menghubungkan dengan kelompok-kelompok pemberi dukungan,” Idha hotline aduan KBGO antara lain taskforce_kbgo, awaskbgo, Komnas Perempuan, dan LBH APIK.“Yang perlu digarisbawahi adalah bahwa KBGO itu terjadi dan pelakunya bisa siapa pun, melalui platform macam-macam, dan bisa dengan akun anonim, termasuk akun fangirling dan roleplayer. Dan yang perlu digarisbawahi lagi adalah bahwa KGBO itu menimbulkan konsekuensi bagi korban, enggak peduli hal itu dilakukan lewat platform apa dan akun apa. Kalau dua hal itu dipahami, jalur untuk menangani ataupun mengadvokasi KBGO akan lebih terbuka,” papar platform digital juga dapat dilaporkan pada Kominfo bila membiarkan keberadaan ruang tak aman. Alurnya dengan melapor ke situs karena menurut regulasi, Kominfo hanya bisa memberi teguran dan meminta pemblokiran jika ada laporan dari masyarakat. Pada 2017 silam, Kominfo sempat memblokir akses Telegram di Indonesia karena tak merepons teguran tentang konten terorisme dan radikalisme di platformnya. Dari sisi hukum, harapan baru terbit pada April lalu. DPR akhirnya mengesahkan UU 12/2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual TPKS. Salah satu yang disambut gembira dari UU ini, kekerasan seksual kini juga mencakup kekerasan seksual berbasis elektronik. Sejumlah KBGO diancam pidana oleh UU ini, seperti penguntitan online dan penyebaran konten seksual tanpa lain yang dibuat UU TPKS adalah disclaimer atas pasal pembuatan dan penyebaran konten seksual. Demi tak mengulang problem pasal karet UU ITE dan UU Pornografi, UU TPKS menyebut pembuat dan penyebar konten seksual tak bisa dipidana jika tujuannya untuk membela diri Pasal 14 ayat 4. Dengan demikian, seorang korban sekstorsi yang diperas pelaku agar terus membuat video seksual tidak dapat lain yang diapresiasi dari UU TPKS kekerasan seksual berbasis elektronik diatur sebagai delik aduan harus dilaporkan ke polisi, kecuali jika korbannya berusia anak atau penyandang disabilitas. Artinya, kelak polisi siber wajib mengusut KBGO seperti dialami Natha tanpa perlu menunggu laporan Idha, publik perlu mengawasi apakah aparat akan melaksanakan amanat UU baru ini. “KBGO secara umum masih luput dari sorotan banyak pihak, padahal di dalamnya pola kejadiannya bisa sangat beragam dan dampaknya nyata buat korban. Kalau kemarin-kemarin belum ada aturan hukumnya, jadi sulit sekali untuk mendapatkan perhatian pihak berwenang. Dengan adanya UU TPKS, nanti setahun kemudian bisa dilihat ya apakah ada perubahan dalam penanganan dari pihak berwenang,” ungkap terpendam adanya KBGO di dunia roleplay ini sedikit membuka mataku. Aku teringat ketika tempo hari huru-hara antara sesama pencinta K-pop di Spaces Twitter menjadi tertawaan publik. Di antara banjir komentar yang menghina ava Korea, aku menemukan salah satu akun menyebut “kelompok share link” lebih baik daripada fans K-pop. Istilah share link selalu berlimpah setiap ada video seks amatir jadi perbincangan di media sosial. Kasus VA di Garut yang aku sebut tadi adalah salah satu korban share link. Video seksual VA yang dilakukan saat ia dijual suaminya bukan hanya membuat VA malu, ia juga divonis 3 tahun penjara dan denda Rp1 miliar. Bayangkan penderitaan bertubi-tubi yang VA Twitter, video seks amatir seperti berlimpah. Banyak di antaranya melibatkan remaja. Lewat pelacakan sederhana aku menemukan teaser video semacam itu dipromosikan di Twitter dan diperjualbelikan di Telegram. Sampai di sini, kaum yang gemar berucap “share link” sama saja dengan pendukung Dina Islamy adalah penulis lepas yang bermukim di Yogyakarta, dengan kepedulian utama pada isu-isu gender. Liputan ini mendapat dukungan melalui program fellowship Koalisi Masyarakat Sipil Anti Kekerasan Seksual KOMPAKS
SEOUL Pengadilan Korea Selatan telah menjatuhi hukuman 40 tahun penjara terhadap dalang dari salah satu jaringan online pelecehan seksual terbesar di Korea Selatan. Cho Ju-bin dinyatakan bersalah karena telah menjalankan grup yang memeras gadis-gadis untuk berbagi video seksual, yang kemudian di unggahnya ake chatroom berbayar, seperti yang dilansir dari BBC pada Kamis (26/11/2020). Home Cinefilm Jum'at, 26 November 2021 - 0105 WIBloading... Film Korea menghadirkan banyak cerita menarik. Salah satunya tentang kekerasan seksual yang sadis dan menampilkan banyak adegan ranjang yang vulgar. Foto/Imdb. A A A JAKARTA - Film Korea menghadirkan banyak cerita menarik. Salah satunya tentang kekerasan seksual yang sadis dan menampilkan banyak adegan ranjang yang vulgar hingga berdasarkan kisah nyata. Film ini mengangkat isu sosial yang marak terjadi di masyarakat, baik kekerasan seksual pada perempuan dan anak-anak. Hadirnya film ini juga tak hanya menghibur, tapi mengajak untuk memerangi kekerasan film Korea tentang kekerasan seksual seperti dilansir dari Imdb, Jumat 26/11/2021. Baca Juga 1. Memories of MurderPada 1986, di provinsi Gyunggi, Korea Selatan, seorang wanita muda dan cantik kedua ditemukan tewas, diperkosa dan diikat dan disumpal dengan celana dalamnya. Detektif Park Doo-Man dan Detektif Cho Yong-koo, dua detektif lokal yang brutal dan tanpa teknik apa pun, menyelidiki pembunuhan itu menggunakan kebrutalan dan menyiksa para tersangka, tanpa hasil. Detektif Seo Tae-Yoon dari Seoul datang ke negara itu untuk membantu penyelidikan dan yakin bahwa seorang pembunuh berantai sedang membunuh para wanita. Ketika wanita ketiga ditemukan tewas dengan cara yang sama, para detektif menemukan petunjuk dari si SilencedGang In-ho, yang bekerja untuk mendapatkan uang guna operasi putrinya, ditugaskan ke sekolah untuk anak-anak tunarungu di Gwangju. Tetapi apa yang dia temukan di sana adalah hal yang buruk. Di mana anak-anak dilecehkan secara fisik dan seksual oleh guru mereka. film korea film kekerasan seksual kekerasan seksual dalam film adegan intim Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 3 jam yang lalu 3 jam yang lalu 4 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 5 jam yang lalu 128422100%. HD 05:00. bokep tante gemuk cantik doggystyle. 192508 100%. HD 26:00. video bokeb tante cantik mesum dimobil. 145693 100%. HD 02:00. Bokep tante jilbab ngocok sampe Doggystyle. Lifestyle Fit Jumat, 26 Januari 2018 - 0002 WIB VIVA – Menurut banyak studi, menonton film biru bersama pasangan adalah salah satu cara ampuh untuk melecut kembali gairah seksual Anda berdua. Namun, umumnya wanita tidak suka film-film biru kebanyakan yang hanya mempertontonkan adegan seks. Untuk itu, mengapa tidak memilih film-film layar lebar dengan kategori 18+, yang meski mempertontonkan adegan seks yang panas, tapi juga menawarkan akting dan jalan cerita yang ini adalah lima film dewasa Korea, yang patut Anda saksikan bersama pasangan, seperti dilansir dari laman imdb, Kamis, 25 Januari 2017. A Muse 2012Lee jeok-yo adalah seorang penyair berusia 70 tahun yang sangat dihormati. Ia hanya peduli terhadap muridnya, pria berusia 30-an tahun bernama Seo-Ji-woo. Dunia dua pria ini pun kedatangan siswi SMA berusia 17 tahun, Han Eun-gyo. Pikiran dan gairah seksual mereka pun terbangun. The Treacherous 2015 Halaman Selanjutnya Film ini bercerita tentang seorang raja jahat di era Joseon bernama Yeonsan. Ia mengeksploitasi wanita-wanita cantik di seluruh penjuru negeri, demi kepuasan seksualnya. Namun, seorang wanita yang ingin membalas dendam menyamar menjadi peserta kontes pencarian wanita sempurna bagi sang raja. Berita Terkait Dapatkan Berita dengan cepat Topik Terkait Film Korea Film Korea Dewasa Tips Bercinta Rekomendasi Film Film Dewasa Jangan Lewatkan Terpopuler Ada sejumlah agama terbesar di dunia seperti halnya di Indonesia, ada beberapa agama tersebar seperti Islam, Kristen serta agama-agama lainnya. Tikus, hewan pengerat yang kerap mengganggu di rumah, ternyata juga dianggap buruk oleh agama Islam. Dalam agama Islam, tikus sendiri diberi istilah fuwaisiqoh. Artinya? Baru-baru ini nama Ustaz Abdul Munim Sombat Jitmoud kembali menjadi perbincangan usai aktor hollywood Morgan Freeman mencari sosoknya untuk belajar ilmu keikhlasan. Agama merupakan sistem ajaran yang mengatur tata keimanan atau kepercayaan serta peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agama banyak dianut oleh penduduk di dunia. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk tetap bergairah tanpa berkeringat saat hubungan seks. Selengkapnya VIVA Networks Marc Marquez kian santer dikabarkan akan pergi meninggalkan Repsol Honda, seiring performanya yang tak kunjung membaik. Tapi, Honda tak takut ditinggal Marquez. PT Honda Prospect Motor HPM sebagai produsen mobil Honda di Indonesia memiliki beberapa model SUV Sport Utility Vehicle yang menyasar segmen berbeda-beda. Selengkapnya Isu Terkini
. 317 354 417 443 290 295 230 97