AmalanBismillah Syekh Siti Jenar WIRID AL FATIHAH. March 18, 2016 AMALAN. Inilah manfaat lengkap wirid Al Fatihah: PENYEMBUHAN PSIKOLOGIS. Membaca al Fathihah sebanyak 100 kali sehari pada tiap-tiap selesai sholat maka dia
3 Januari 2012 oleh kiputraalfaqr Bagi seorang muslim yang hidupnya ingin berhasil dengan baik amalkan wirid harian ini setiap selesai sholat subuh. Bagi yang rajin mengamalkannya maka Insya Alloh semua kesulitan akan dapat diatasi dengan tenang dan tepat. Selain itu akan berani menghadapi segala cobaan demi mencapai kesuksesan. Akhirnya berkat kecermelangan hati segala yang dicita-citakan tercapai. Yang sedang bersekolah maka sekolahnya maju pesat, dan yang sedang bertani atau berternak usahanya terus menanjak. Inilah wirid yang harus diamalkan 1. Setiap hari Jum’at membaca YAA ALLOHU…..1000X / 100X 2. Setiap hari Sabtu membaca LAA ILAAHAILLALLOH…..1000X / 100X 3. Setiap hari Ahad / Minggu membaca YAA HAYYU YAA QOYYUM….1000X / 100X 4. Setiap hari Senen membaca LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILAAHIL ALIYIL AZHIM….1000X / 100X 5. Setiap hari Selasa membaca SHOLAWAT NABI YANG DIKUASAI ….1000X / 100X 6. Setiap hari Rabu membaca ASTAGHFIRULLAHAL AZHIIM….1000X / 100X 7. Setiap hari Kamis membaca SUBHANALLOHIL AZHIIMI WABIHAMDIHI….1000X / 100X Ditulis dalam AMALAN WIRID HARIAN YANG MUJARAB…… Tinggalkan sebuah Komentar MAKRIFATSYEIKH SITI JENAR SIRI 2: RAHSIA MENCAPAI DERJAT INSAN KAMIL. Menurut Syekh Siti Jenar, insan kamil atau manusia sempurna adalah mereka yang telah memiliki upaya terus-menerus bagi peningkatan dan pembersihan dirinya, yakni mereka yang telah mampu memisahkan dan melepaskan dirinya dari hal-hal keduniaan.
Manunggaling Kawula GustiKematian Syekh Siti JenarPosting terkait Syekh Siti Jenar juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang adalah seorang tokoh yang dianggap Sufi dan juga salah satu penyebar agama Islam di Pulau Jawa. siti jenar Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usulnya. Di masyarakat terdapat banyak varian cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar. Tidak terdapat cukup bukti bahwa Syeh Siti Jenar menolak ajaran Syari’at, namun syangnya informasi umumnya sampai kepada masyarakat Syekh Siti jenar dianggap menolak kewajiban syari’at. Ajaran Syekh Siti Jenar dinilai bertentangan dengan ajaran Walisongo. Pertentangan praktek sufi Syekh Siti Jenar dengan Walisongo terletak pada penekanan aspek formal ketentuan syariah yang dilakukan oleh Walisongo. Syekh Siti Jenar mengajarkan konsep yang sangat kontroversial pada saat itu, yaitu konsep tentang hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat tersebut. Syekh Siti Jenar memandang bahwa kehidupan manusia di dunia ini disebut sebagai kematian. Sebaliknya, yaitu apa yang disebut umum sebagai kematian justru disebut sebagai awal dari kehidupan yang hakiki dan abadi. Dimana Pemahaman ketauhidan harus dilewati melalui 4 tahapan ; 1. Syariat dengan menjalankan hukum-hukum agama spt sholat, zakat dll; 2. Tarekat, dengan melakukan amalan-amalan spt wirid, dzikir dalam waktu dan hitungan tertentu; 3. Hakekat, dimana hakekat dari manusia dan kesejatian hidup akan ditemukan; dan 4. Ma’rifat, kecintaan kepada Allah dengan makna seluas-luasnya. Bukan berarti bahwa setelah menempuh Makrifat terus meninggalkan tingkatan sebelumnya. Pemahaman inilah yang kurang bisa dimengerti oleh para ulama pada masa itu tentang ilmu tasawuf yang disampaikan oleh Syekh Siti Jenar. Wali songo khawatir jika ada salah paham dalam menyerap yang disampaikan oleh Syekh Siti Jenar kepada masyarakat awam dimana pada masa itu ajaran Islam yang harus disampaikan adalah pada tingkatan syariat’. Sedangkan ajaran Siti Jenar sudah memasuki tahap hakekat’ dan bahkan ma’rifat’ kepada Allah kecintaan dan pengetahuan yang mendalam kepada ALLAH. Oleh karenanya, ajaran yang disampaikan oleh Siti Jenar hanya dapat dibendung dengan kata SESAT’. Dalam pupuhnya, Syekh Siti Jenar merasa malu apabila harus berdebat masalah agama. Alasannya sederhana, yaitu dalam agama apapun, setiap pemeluk sebenarnya menyembah zat Yang Maha Kuasa. Hanya saja masing – masing menyembah dengan menyebut nama yang berbeda – beda dan menjalankan ajaran dengan cara yang belum tentu sama. Oleh karena itu, masing – masing pemeluk tidak perlu saling berdebat untuk mendapat pengakuan bahwa agamanya yang paling benar. Syekh Siti Jenar juga mengajarkan agar seseorang dapat lebih mengutamakan prinsip ikhlas dalam menjalankan ibadah. Orang yang beribadah dengan mengharapkan surga atau pahala berarti belum bisa disebut ikhlas. Pengikut dari Syekh Siti Jenar, menyatakan bahwa Syekh Siti Jenar tidak pernah menyebut dirinya sebagai Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti dianggap bukan berarti bercampurnya Tuhan dengan Makhluknya, melainkan bahwa Sang Pencipta adalah tempat kembali semua makhluk. Dan dengan kembali kepada Tuhannya, manusia telah menjadi bersatu dengan Tuhannya. Dan dalam ajarannya, Manunggaling Kawula Gusti’ adalah bahwa di dalam diri manusia terdapat ruh yang berasal dari ruh Tuhan, sesuai dengan Firman Allah dalam Al Qur’an “Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila tlah Ku-sempurnakan kejadiannya dan Ku-tiupkan kepadanya roh-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya Shaad; 71-72”. Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan ruh Tuhan dikala penyembahan terhadap Tuhan terjadi. Perbedaan penafsiran ayat Al Qur’an dari para murid Syekh Siti inilah yang menimbulkan polemik bahwa di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan, yaitu polemik paham Manunggaling Kawula Gusti’. Halaman 1 2
PetilasanUtama Beliau Syekh SUTI JENAR yang berada di Pinggir Desa Balong-KEMBANG Kabupaten JEPARA berbatas pantai Lemah Bang dan Pantai Punuk Sapi , tampak
Amalan Wirid Syekh Siti Jenar Cara Memperdalam Pemahaman Spiritual Amalan Wirid Syekh Siti Jenar adalah praktik kegiatan Rohani Islam yang melibatkan pengucapan kalimat-kalimat tertentu secara terus-menerus. Praktik ini berdasarkan pada keyakinan bahwa mengulang-ulang kalimat-kalimat tertentu secara teratur, dapat membantu seseorang untuk mendapatkan kedekatan dengan Tuhan dan meningkatkan pemahaman spiritulnya. Amalan Wirid Syekh Siti Jenar Cara Memperdalam Pemahaman Spiritual Apa itu Amalan Wirid Syekh Siti Jenar? Bagaimana Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dilakukan? Apa manfaat dari Amalan Wirid Syekh Siti Jenar? Bagaimana Amalan Wirid Syekh Siti Jenar berbeda dengan praktik keagamaan lainnya? Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar halal menurut pandangan Islam? Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dapat meningkatkan performa ibadah lainnya? Kesimpulan FAQs Related posts Amalan Wirid Syekh Siti Jenar didasarkan pada ajaran dan praktik Syekh Siti Jenar, ulama sufi dari Jawa yang hidup pada abad ke-15. Syekh Siti Jenar adalah tokoh yang kontroversial karena ajarannya yang dianggap radikal dan bertentangan dengan pandangan mayoritas ulama Islam pada masanya. Namun, beliau dianggap sebagai salah satu ulama sufi terkemuka dalam sejarah Jawa. Bagaimana Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dilakukan? Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tertentu secara terus-menerus dalam waktu tertentu. Kalimat-kalimat tersebut biasanya berasal dari Al-Quran atau doa-doa sufi. Beberapa contoh kalimat yang sering digunakan dalam Amalan Wirid Syekh Siti Jenar diantaranya, “La Ilaha Illallah” atau “Subhanallah Wa Bihamdihi”. Amalan Wirid Syekh Siti Jenar biasanya dilakukan dalam kelompok, terutama di pesantren-pesantren atau majelis-majelis sufi. Namun, praktik ini juga dapat dilakukan secara individu di rumah atau tempat lainnya. Apa manfaat dari Amalan Wirid Syekh Siti Jenar? Secara umum, Amalan Wirid Syekh Siti Jenar memiliki manfaat untuk meningkatkan kesadaran spiritual, menghilangkan kegelisahan dan stres, serta membawa kedekatan dengan Tuhan. Di antara manfaat khusus lainnya adalah – Meningkatkan konsentrasi dan fokus – Meningkatkan kekuatan pikiran dan daya tahan mental – Mempercepat proses pemulihan dari sakit fisik dan emosional – Meningkatkan rasa empati dan persaudaraan dengan orang lain Bagaimana Amalan Wirid Syekh Siti Jenar berbeda dengan praktik keagamaan lainnya? Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dapat dianggap sebagai bentuk dari meditasi Islam. Namun, praktik ini memiliki perbedaan dengan meditasi dari agama lain seperti Hinduisme atau Buddhis. Meditasi Islam, termasuk Amalan Wirid Syekh Siti Jenar, didasarkan pada keyakinan bahwa Tuhan adalah sumber segala keberadaan dan kesadaran, sehingga meditasi yang dilakukan bertujuan untuk meraih kedekatan dengan-Nya. Selain itu, meskipun Amalan Wirid Syekh Siti Jenar melibatkan pengulangan kalimat-kalimat tertentu, tetapi praktik ini tidak bersifat hipnotis atau auto-suggestive seperti pada praktik keagamaan atau spiritual lainnya. Sebaliknya, praktik ini dianggap sebagai cara untuk memperdalam pemahaman spiritul dan meraih kedekatan dengan Tuhan. Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar halal menurut pandangan Islam? Pada umumnya, Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dianggap halal dan menurut ajaran Islam. Praktik ini memiliki dasar yang jelas dalam Al-Quran dan hadis tentang kelompok orang yang senantiasa mengingat Allah. Sebaiknya, untuk memastikan bahwa Amalan Wirid Syekh Siti Jenar yang dilakukan sesuai dengan ajaran Islam, sebaiknya melakukan konsultasi dengan ulama atau dai yang terpercaya. Hal ini akan membantu menghindari penyimpangan dalam praktik tersebut. Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dapat meningkatkan performa ibadah lainnya? Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan keberkahan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam ibadah-ibadah lainnya. Dengan melakukan Amalan Wirid Syekh Siti Jenar secara teratur, seseorang dapat melatih diri untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam ibadah, serta mendapatkan keberkahan dan kedekatan dengan Tuhan yang lebih dalam. Sebaiknya, Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dilakukan secara teratur dan tidak dijadikan sebagai pengganti ibadah-ibadah pokok seperti sholat dan puasa. Amalan Wirid Syekh Siti Jenar harus dilakukan sebagai pelengkap dan pendukung ibadah-ibadah pokok lainnya. Kesimpulan Amalan Wirid Syekh Siti Jenar adalah praktik kegiatan Rohani Islam yang bertujuan untuk mendapatkan kedekatan dengan Tuhan dan meningkatkan pemahaman spiritul. Praktik ini dilakukan dengan mengucapkan kalimat-kalimat tertentu secara terus-menerus dalam waktu tertentu. Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dipercaya dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesadaran spiritual, menghilangkan kegelisahan, dan membawa kedekatan dengan Tuhan. Namun, sebelum melakukan praktik ini, sebaiknya melakukan konsultasi dengan ulama atau dai yang terpercaya untuk memastikan bahwa praktik ini dilakukan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Islam. FAQs 1. Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar dapat dilakukan secara individu? Ya, Amalan Wirid Syekh Siti Jenar bisa dilakukan secara individu di tempat atau waktu yang nyaman. 2. Berapa lama waktu yang ideal dalam melakukan Amalan Wirid Syekh Siti Jenar? Waktu yang ideal berbeda bagi setiap orang, namun biasanya cukup 10-15 menit dalam satu sesi. 3. Bagaimana cara memulai Amalan Wirid Syekh Siti Jenar untuk pemula? Mulailah dengan pengulangan kalimat-kalimat sederhana seperti “La Ilaha Illallah” atau “Subhanallah Wa Bihamdihi”, dan lakukan secara perlahan hingga merasa nyaman dalam setiap sesi. 4. Berapa kali Amalan Wirid Syekh Siti Jenar harus dilakukan dalam satu hari? Hal itu tergantung pada kemampuan dan kebutuhan masing-masing individu, namun sebaiknya dilakukan secara teratur minimal satu kali sehari. 5. Apakah Amalan Wirid Syekh Siti Jenar diperbolehkan bagi perempuan yang sedang haid? Tidak ada larangan yang spesifik mengenai hal tersebut, namun sebaiknya hindari melakukan Amalan Wirid Syekh Siti Jenar saat sedang haid atau menstruasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan menjaga kesucian ritual tersebut.
140AJARAN DAN PEMIKIRAN SYEKH SITI JENAR. 001. . tidak usah kebanyakan teori semu, karena sesungguhnya ingsun (saya) inilah Allah. Nyata ingsun yang sejati, bergelar Prabu Satmata, yang tidak ada lain kesejatiannya yang disebut sebangsa Allah. 002.

Syekh Siti Jenar juga dikenal dalam banyak nama lain, antara lain Sitibrit, Lemahbang, dan Lemah Abang adalah seorang tokoh yang dianggap Sufi dan juga salah satu penyebar agama Islam di pulau Jawa yang sangat kontroversial di Jawa, Indonesia. Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal-usulnya, di masyarakat, terdapat banyak varian cerita mengenai asal-usul Syekh Siti Jenar. Sebagian umat Islam menganggapnya sesat karena ajarannya yang terkenal, yaitu Manunggaling Kawula Gusti. Akan tetapi sebagian yang lain menganggap bahwa Syekh Siti Jenar adalah intelektual yang sudah mendapatkan esensi Islam itu sendiri. Ajaran – ajarannya tertuang dalam pupuh, yaitu karya sastra yang dibuatnya. Meskipun demikian, ajaran yang sangat mulia dari Syekh Siti Jenar adalah budi pekerti. Syekh Siti Jenar mengembangkan ajaran cara hidup sufi yang bertentangan dengan cara hidup Walisongo. Pertentangan praktek sufi Syekh Siti Jenar dengan Walisongo terletak pada penekanan aspek formal ketentuan syariah yang dilakukan oleh Walisongo. Konsep dan ajaran Ajaran Syekh Siti Jenar yang paling kontroversial terkait dengan konsepnya tentang hidup dan mati, Tuhan dan kebebasan, serta tempat berlakunya syariat tersebut. Syekh Siti Jenar memandang bahwa kehidupan manusia di dunia ini disebut sebagai kematian. Sebaliknya, yaitu apa yang disebut umum sebagai kematian justru disebut sebagai awal dari kehidupan yang hakiki dan abadi. Konsekuensinya, ia tidak dapat dikenai hukum yang bersifat keduniawian hukum negara dan lainnnya, tidak termasuk didalamnya hukum syariat peribadatan sebagaimana ketentuan syariah. Dan menurut ulama pada masa itu yang memahami inti ajaran Siti Jenar bahwa manusia di dunia ini tidak harus memenuhi rukun Islam yang lima, yaitu syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji. Baginya, syariah itu baru berlaku sesudah manusia menjalani kehidupan paska kematian. Syekh Siti Jenar juga berpendapat bahwa Allah itu ada dalam dirinya, yaitu di dalam budi. Pemahaman inilah yang dipropagandakan oleh para ulama pada masa itu. Mirip dengan konsep Al-Hallaj tokoh sufi Islam yang dihukum mati pada awal sejarah perkembangan Islam sekitar abad ke-9 Masehi tentang Hulul yang berkaitan dengan kesamaan sifat manusia dan Tuhan. Dimana Pemahaman ketauhidan harus dilewati melalui 4 tahapan ; 1. Syariat dengan menjalankan hukum-hukum agama spt sholat, zakat dll; 2. Tarekat, dengan melakukan amalan-amalan spt wirid, dzikir dalam waktu dan hitungan tertentu; 3. Hakekat, dimana hakekat dari manusia dan kesejatian hidup akan ditemukan; dan 4. Ma’rifat, kecintaan kepada Allah dengan makna seluas-luasnya. Bukan berarti bahwa setelah memasuki tahapan-tahapan tersebut maka tahapan dibawahnya ditiadakan. Pemahaman inilah yang kurang bisa dimengerti oleh para ulama pada masa itu tentang ilmu tasawuf yang disampaikan oleh Syech Siti Jenar. Ilmu yang baru bisa dipahami setelah melewati ratusan tahun pasca wafatnya sang Syech. Para ulama mengkhawatirkan adanya kesalahpahaman dalam menerima ajaran yang disampaikan oleh Syech Siti Jenar kepada masyarakat awam dimana pada masa itu ajaran Islam yang harus disampaikan adalah pada tingkatan syariat’. Sedangkan ajaran Siti Jenar sudah memasuki tahap hakekat’ dan bahkan ma’rifat’kepada Allah kecintaan yang sangat kepada ALLAH. Oleh karenanya, ajaran yang disampaikan oleh Siti Jenar hanya dapat dibendung dengan kata SESAT’. Dalam pupuhnya, Syekh Siti Jenar merasa malu apabila harus berdebat masalah agama. Alasannya sederhana, yaitu dalam agama apapun, setiap pemeluk sebenarnya menyembah zat Yang Maha Kuasa. Hanya saja masing – masing menyembah dengan menyebut nama yang berbeda – beda dan menjalankan ajaran dengan cara yang belum tentu sama. Oleh karena itu, masing – masing pemeluk tidak perlu saling berdebat untuk mendapat pengakuan bahwa agamanya yang paling benar. Syekh Siti Jenar juga mengajarkan agar seseorang dapat lebih mengutamakan prinsip ikhlas dalam menjalankan ibadah. Orang yang beribadah dengan mengharapkan surga atau pahala berarti belum bisa disebut ikhlas. Manunggaling Kawula Gusti Dalam ajarannya ini, pendukungnya berpendapat bahwa Syekh Siti Jenar tidak pernah menyebut dirinya sebagai Tuhan. Manunggaling Kawula Gusti dianggap bukan berarti bercampurnya Tuhan dengan Makhluknya, melainkan bahwa Sang Pencipta adalah tempat kembali semua makhluk. Dan dengan kembali kepada Tuhannya, manusia telah menjadi sangat dekat dengan Tuhannya. Dan dalam ajarannya, Manunggaling Kawula Gusti’ adalah bahwa di dalam diri manusia terdapat ruh yang berasal dari ruh Tuhan sesuai dengan ayat Al Qur’an yang menerangkan tentang penciptaan manusia “Ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya Shaad; 71-72”>. Dengan demikian ruh manusia akan menyatu dengan ruh Tuhan dikala penyembahan terhadap Tuhan terjadi. Perbedaan penafsiran ayat Al Qur’an dari para murid Syekh Siti inilah yang menimbulkan polemik bahwa di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan, yaitu polemik paham Manunggaling Kawula Gusti’. Hamamayu Hayuning Bawana Prinsip ini berarti memakmurkan bumi. Ini mirip dengan pesan utama Islam, yaitu rahmatan lil alamin. Seorang dianggap muslim, salah satunya apabila dia bisa memberikan manfaat bagi lingkungannya dan bukannya menciptakan kerusakan di bumi. Kontroversi Kontroversi yang lebih hebat terjadi di sekitar kematian Syekh Siti Jenar. Ajarannya yang amat kontroversial itu telah membuat gelisah para pejabat kerajaan Demak Bintoro. Di sisi kekuasaan, Kerajaan Demak khawatir ajaran ini akan berujung pada pemberontakan mengingat salah satu murid Syekh Siti Jenar, Ki Ageng Pengging atau Ki Kebokenanga adalah keturunan elite Majapahit sama seperti Raden Patah dan mengakibatkan konflik di antara keduanya. Dari sisi agama Islam, Walisongo yang menopang kekuasaan Demak Bintoro, khawatir ajaran ini akan terus berkembang sehingga menyebarkan kesesatan di kalangan umat. Kegelisahan ini membuat mereka merencanakan satu tindakan bagi Syekh Siti Jenar yaitu harus segera menghadap Demak Bintoro. Pengiriman utusan Syekh Dumbo dan Pangeran Bayat ternyata tak cukup untuk dapat membuat Siti Jenar memenuhi panggilan Sri Narendra Raja Demak Bintoro untuk menghadap ke Kerajaan Demak. Hingga konon akhirnya para Walisongo sendiri yang akhirnya datang ke Desa Krendhasawa di mana perguruan Siti Jenar berada.[rujukan?] Para Wali dan pihak kerajaan sepakat untuk menjatuhkan hukuman mati bagi Syekh Siti Jenar dengan tuduhan telah membangkang kepada raja. Maka berangkatlah lima wali yang diusulkan oleh Syekh Maulana Maghribi ke Desa Krendhasawa. Kelima wali itu adalah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Pangeran Modang, Sunan Kudus, dan Sunan Geseng. Sesampainya di sana, terjadi perdebatan dan adu ilmu antara kelima wali tersebut dengan Siti Jenar. Menurut Siti Jenar, kelima wali tersebut tidak usah repot-repot ingin membunuh Siti Jenar. Karena beliau dapat meminum tirtamarta air kehidupan sendiri. Ia dapat menjelang kehidupan yang hakiki jika memang ia dan budinya menghendaki.[rujukan?] Tak lama, terbujurlah jenazah Siti Jenar di hadapan kelima wali. Ketika hal ini diketahui oleh murid-muridnya, serentak keempat muridnya yang benar-benar pandai yaitu Ki Bisono, Ki Donoboyo, Ki Chantulo dan Ki Pringgoboyo pun mengakhiri “kematian”-nya dengan cara yang misterius seperti yang dilakukan oleh gurunya di hadapan para wali.[rujukan?] Kisah pada saat pasca kematian Terdapat kisah yang menyebutkan bahwa ketika jenazah Siti Jenar disemayamkan di Masjid Demak, menjelang salat Isya, semerbak beribu bunga dan cahaya kilau kemilau memancar dari jenazah Siti Jenar. Jenazah Siti Jenar sendiri dikuburkan di bawah Masjid Demak oleh para wali. Pendapat lain mengatakan, ia dimakamkan di Masjid Mantingan, Jepara, dengan nama lain. Setelah tersiar kabar kematian Syekh Siti Jenar, banyak muridnya yang mengikuti jejak gurunya untuk menuju kehidupan yang hakiki. Di antaranya yang terceritakan adalah Kiai Lonthang dari Semarang Ki Kebokenanga dan Ki Ageng Tingkir.

OrangJawa, Jimat, dan Makhluk Halus, Anan Hajid T di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Ini amalan wirid yang banyak fungsinya. Mulai dari kebal senjata tajam hingga mampu menahan air hujan. Sangat cocok untuk dijadikan pegangan paranormal. WIRID I BISMILLAHIRROHMANIRROHIM WIRID II WAIDZA BATHOSTHUM BATHOSTHUM JABBARIN WIRID III YA QOWIYYU YA MATIN WIRID IV ALLOHUMMA SHOLLI ALA MUHAMMAD WIRID V YA BATHIN WIRID VI YA GHONI Membuka amalan pertama WIRID I s/d VI dibaca selama tiga atau tujuh hari berturut-turut. Setiap bacaan dibaca sebanyak 5 putaran tasbih. Setiap putaran membaca 100 X. Jadi total membaca 500 X. Selanjutnya Cukup dibaca setiap malam Jumat atau sebulan sekali pada malam Jumat. Setiap bacaan satu putaran tasbih CARA PENGGUNAAN 1. KEBAL SENJATA, dengan mewirid secara rutin akan otomatis kebal senjata apapun juga. Untuk memperkuat kekebalan, cara wiridnya dibaca 3 dan 4 satu kali kali putaran tasbih setiap selesai sholat subuh. 2. PENGASIHAN, secara otomatis bila diwirid sesuai ketentuan di atas. 3. PENGASIHAN KHUSUS, Wirid I dibaca minimal 3 kali putaran tasbih dengan memejamkan mata sambil membayangkan wajah orang yang ingin dipikat. Reaksinya maksimal 7 hari akan menampakkan hasil. 4. PENGLARISAN DAGANGAN, taruhlah atau gantung tasbih yang biasa digunakan mewirid amalan ini di tempat usaha kita. 5. MENDATANGKAN KEKUATAN SUPRANATURAL, baca dalam hati wirid V saat malam hari sebanyak tiga kali putaran sambil memejamkan mata. Selanjutnya baca wirid 3 tanpa memakai tasbih. Tasbih ditaruh di depan kita, baca dalam hati sambil memohon pada Allah untuk diberikan kekuatan supranatural guna membantu menuntaskan masalah yang ingin dipecahkan. 6. KEWIBAWAAN DAN NAIK PANGKAT JABATAN DAN DERAJAT, rutin mewirid akan otomatis mendatangkan kewibawaan yang besar. Pangkat jabatan dan derajat akan naik atas ijin Allah. 7. KETENTRAMAN HATI dan KETENANGAN, saat hati sedang khawatir, was-was atau panik maka membaca wirid ini akan menenangkan hati dan pikiran 8. MEMANGGIL UANG DAN CUKUP REZEKI, baca wirid I, III dan VI masing-masing 3 X putaran pada malam hari. Setelah selesai membaca wirid, baca doa “Ya Allah, saya mohon keberlimpahan rezeki dan barokah.” Setiap mengamalkan bacaan ini, pada siang hari berikan shodakoh kepada orang miskin/ anak yatim piatu/anak piatu. Waktunya sebelum sholat ashar. Lakukan beberapa kali amalan ini, insya Allah, rezeki akan berlimpah. 9. HUTANG CEPAT TERBAYAR Amalannya seperti nomor 8. 10. CEPAT MENDAPAT JODOH, Baca wirid I satu kali putaran tasbih setiap malam. 11. SUAMI/ISTERI TIDAK SELINGKUH, taruhlah tasbih di kamar. Insya Allah, pasangan terhindar dari perselingkuhan. Bila berselingkuh akan cepat kembali 12. MEMBUKA MATA KETIGA/MATA BATIN MELIHAT MAKHLUK GAIB, baca wirid III dan IV satu kali putaran tasbih setiap malam, kita akan cepat merasakan terbukanya mata batin 13. PUKULAN DAHSYAT, dalam kondisi mempertahankan diri, kepalkan tangan sambil menarik nafas dengan membaca wirid II dan pukulkan pada lawan. Lawan akan terkena pukulan tenaga dalam yang sangat parah. 14. PAGAR DIRI DARI SEGALA KEJAHATAN, baca seluruh wirid satu kali putaran dan bawa tasbih bila dibutuhkan 15. PENYEMBUHAN DARI KESURUPAN dan KENA SIHIR Ambil segelas air putih dan lihat wajah orang yang kesurupan/kena sihir. Tarik nafas diikuti dengan membaca wirid I tiga kali dan tiupkan ke segelas air. Lanjutkan membaca Al Fatihah 3 X dan ayat Kursi 3 X. Minumkan air ke dia. Dengan ijin Alah, dia akan segera sadar dan sembuh 16 PENARIKAN BENDA GAIB BERTUAH Baca wirid I dan IV minimal tiga kali putaran tasbih tiap malam jam ke atas sambil membayangkan lokasi yang dikira ada benda bertuah. Selanjutnya, bila hati sudah mantap datangi dan ambil benda tersebut 17. PENGUAT RASA MEMBACA TANDA-TANDA ALAM NYATA MAUPUN GAIB, baca wirid III dan wirid IV minimal tiga kali putaran tasbih setiap malam sambil merasakan perasaan batin yang penuh ketenangan. Hindari emosi dan amarah. Insya Allah kita diberi ketajaman mata batin membaca tanda-tanda alam untuk melihat apa yang akan terjadi. 18. MEDIA MENGIRIM PIKIRAN telepati dan MEMPENGARUHI PIKIRAN ORANG LAIN, baca wirid I dan wirid V tiga kali putaran tasbih waktu malam hari. Pejamkan mata dan bayangkan orang yang akan dikirimi pesan. Curahkan rasa kasih sayang ke orang tersebut. Maka dia akan mampu menerima pesan Anda dan orang lain akan bersimpati pada kita. 19. MEMBANTU PROBLEM DAN KESULITAN ORANG LAIN DARI JARAK JAUH, amalan sama dengan nomor 18, konsentrasinya kepada orang yang akan dibantu. Ditambah wirid II dua kali putaran dan tiupkan ke orang dalam bayangan Anda. Maka orang tersebut akan memiliki tameng badan untuk 41 hari. Setelah selesai, lanjutkan dengan berdoa yang ditujukan untuk orang tersebut. 20. TAMENG GAIB PUKULAN JARAK JAUH, amalan wirid ini akan menjadi tameng gaib. Orang yang akan bertindak jahat dan memukul Anda dari jarak jauh pukulannya balik kembali ke dirinya sendiri. Bila Anda ingin memukulnya dari jarak jauh, maka kepalkan tangan dengan kuat sambil menahan nafas dengan membaca wirid II tiga kali. Gerakkan tangan tujukan pada bayangan orang tersebut, maka dia akan kesakitan mengalami luka dalam serius. 21. MENANGKIS SIHIR DAN MENGEMBALIKAN SANTET, secara otomatis kita akan memiliki tameng sangat kuat dari segala bentuk kejahatan sihir, tenung dan santet. Bila Anda diminta bantuan menyembuhkan santet, caranya sebagai berikut a. Sediakan garam secukupnya dan baca bacaan I, III dan IV masing-masing satu kali putaran tasbih. Setiap selesai satu putaran tiupkan ke garam. Garam tersebut dibagi dua setengan untuk mandi dan setengah dicampur air untuk diminum. Pengaruh Sihir dan Santet akan hilang atas ijin Allah. 22. DAPAT ILHAM DARI ALAM GAIB, MELIHAT JIN/MAKHLUK HALUS, MELIHAT PENGHUNI PUSAKA/ BENDA BERTUAH DAN PEKARANGAN. Masuklah ke tempat gelap dan sunyi, bisa di kamar atau gua. Duduk dengan bersila tenang. Baca wirid V sebanyak 9 kali putaran tasbih. Baca wirid V lagi dalam hati sambil memejamkan mata dan latih berulang-ulang. Maka semua makhluk gaib akan terlihat. 23. MENGHALAU MENDUNG DAN MEMINDAHKAN HUJAN Baca wirid lengkap I sampai VI masing-masing satu kali putaran tasbih. Kemudian lihatlah mendung dan perintahkan dalam hati untuk berpindah tempat untuk sementara dan beri batas waktu sampai kapan satu tempat itu tidak akan turun hujan jam berapa akan turun hujan. Atas ijin Allah, awan mendung akan berpindah menjauh dari tempat tersebut dan akan terjadi hujan bila sudah tiba jamnya. SUMBER ASALAM wongalus,2010
\n\n\n\n amalan wirid syekh siti jenar
. 341 143 234 375 31 129 477 84

amalan wirid syekh siti jenar